PUISI
Aku masih
berdiri di sini di tempatku berdiam
Dengan kepala
tertunduk diantara lalulalang perempuan
Bahkan aku akan
bersujud dihadapan wanita yang telah melahirkan
Karena mereka
sama seperti ibuku,
perempuan
yang demi aku telah mempertaruhkan semua yang ia punya demi memberiku kehidupan
sayang,
jangan pernah
katakan bahwa kau tak mengenal aku karena aku adalah sesuatu yang palsu
atau mengira
aku telah pergi setelah terperangkap dalam sesosok badan yang tua dan usang
inilah aku
dengan sosokku yang dulu dan hingga kini masih bertahan
inilah aku
dengan sifatku dan selaksa bawaanku yang sarat dengan cela dan kekurangan
Cinta ini
masih kugenggam dengan dua tangan yang gemetaran
Sedang rindu
masih kusimpan bersama hayal, bayang-bayang, impian dan harapan
Semua berbisik
bahkan menangis dihati yang perih karena impian yang menikam
Dan aku melolong
memanggilmu ditengah malam bagai serigala hutan yang kesepian
Aku masih
berdiri di sini di tempatku berdiam
Dan aku tak
hendak beranjak karena kakiku terbenam dalam kawah cinta yang panas dan dalam
Menggelegak membakar
rindu yang menggelepar kehausan kasih sayang
Darimu wahai
perempuan yang berlalulalang siang dan malam...
______________________________________________________
Surya Subhan
or Bang Aang – Kota Tangerang, 22 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.