Kamis, 21 Februari 2013

Aku masih di sini di tempatku berdiam

PUISI

Aku masih berdiri di sini di tempatku berdiam
Dengan kepala tertunduk diantara lalulalang perempuan
Bahkan aku akan bersujud dihadapan wanita yang telah melahirkan
Karena mereka sama seperti ibuku,
perempuan yang demi aku telah mempertaruhkan semua yang ia punya demi memberiku kehidupan


sayang,
jangan pernah katakan bahwa kau tak mengenal aku karena aku adalah sesuatu yang palsu
atau mengira aku telah pergi setelah terperangkap dalam sesosok badan yang tua dan usang
inilah aku dengan sosokku yang dulu dan hingga kini masih bertahan
inilah aku dengan sifatku dan selaksa bawaanku yang sarat dengan cela dan kekurangan

Cinta ini masih kugenggam dengan dua tangan yang gemetaran
Sedang rindu masih kusimpan bersama hayal, bayang-bayang, impian dan harapan
Semua berbisik bahkan menangis dihati yang perih karena impian yang menikam
Dan aku melolong memanggilmu ditengah malam bagai serigala hutan yang kesepian

Aku masih berdiri di sini di tempatku berdiam
Dan aku tak hendak beranjak karena kakiku terbenam dalam kawah cinta yang panas dan dalam
Menggelegak membakar rindu yang menggelepar kehausan kasih sayang
Darimu wahai perempuan yang berlalulalang siang dan malam...
______________________________________________________
Surya Subhan or Bang Aang – Kota Tangerang, 22 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.