Kamis, 31 Januari 2013

Pesanku


Jalan ini menuju tuhan



Tenanglah sayang doamu sudah didengar tuhan
bergegaslah rapikan rambutmu awut-awutan
sematkan senyum dan tinggalkan kesedihan
berlarilah dan terus berlari meski malam ini sangat hitam
biarkan kakimu terantuk batu atau kerikil tajam dan jangan pernah menoleh kebelakang
atau berhenti berlari karena onak  menjerat kaki kecilmu terhalang
tanggalkan bajumu yang lusuh dan cemar
biarkan sejenak kau nampak molek telanjang terpantul dari sebuah cermin usang
bersihkan...
bersihkan dirimu dengan sabut atau bakaran merang
agar luluh seluruh noda berkarat dan dosa bersarang
lihatlah kotoran itu mengambang diatas air bening menggenang
usah lagi kau ingat harimu kemarin dengan tangis berlinang
lupakan...
lupakan semua yang pernah kau lakukan
kuburkan...
kuburkan semua kenangan yang telah menyesatkanmu dikehitaman
kini berdirilah tegak dengan memandang jalan lurus kedepan tanpa kelokan benderang
langkahkan...
langkahkan kaki kecilmu susuri jalan dan paksakan sebab meski lurus tapi banyak tantangan
jalan ini adalah jalan orang yang menuju tuhan, serukan namanya kumandangkan firmannya
disana, diujung jalan ada cinta dalam keabadian tuhan...

___________________________________
Surya Subhan or Bang Aang, 31 Januari 2013

Rindu direntang jarak



Baru saja tangismu pecah
Deraikan air bumiku basah
Menyeretku tapaki  jejak lalu
Mengguncang , membuncah rindu

Selasa, 29 Januari 2013

Ibu Tidurlah Lelap



tubuh tua itu kian ringkih
tergolek melipat bagai seonggok kain
bertarung melawan dingin
yang menggigit kulitnya merintih.

Korban Yang Pesakitan




mereka terhukum
meringkuk sebagai pesakitan
menunggu waktu berputar
dalam sekat-sekat kecil berkamar

Dingin

angin bergegas
seperti dikejar setan
dingin mengendap
merayap meresap
mendekapku rapat
tak sedikitpun aku resah
sebab cinta telah kubuang di tempat sampah.

__________________________________
Surya Subhan or Bang Aang, 29 Juni 2010 PUISI

Rindu

entah berapa lama kau tak datang
padahal aku sendirian
menantimu...
datang dari balik awan

bintang...
aku masih disini
dalam kerinduan yang panjangPUISI

Kunjungan Sang Badai

tak ada tarian atau sambutan
layaknya sebuah kunjungan
tapi pekik dan jeritan
jadi nyanyian
saat tuan badai bertandang.

cindera mata darimu
takkan terlupa
sebab bingkisan kehancuran yg kau bawa
jadi kenangan.

tuan badai,
hari ini aku masih takut padamu.

___________________________________
Surya Subhan or Bang Aang, 20 Oktober 2010 PUISI

Perjalanan Kosong

jalanku sudah cukup jauh
hingga bersimbah peluh
tertatih payah menapak bumi
tersengal memburu
mengejarmu
nafsu...

disimpang jalan kudapati kekosongan
sunyi alam ini...

_______________________________________
Surya Subhan or Bang Aang, 21 Oktober 2010  PUISI

Kelembutan yang hilang

Ketika panas berkuasa
dan semena-mena menyiksa
aku merindukanmu
merindukan dinginmu,
sejukmu
dan kelembutanmu

tapi kini kau datang dgn angkara
hancurkan, dan terbangkan yg kupunya.PUISI

Izinkan Aku Istirah


Resah,tak hendak beranjak,
tinggalkan aku dikesendirian,
sedang dingin sudah datang,
memintaku ke peraduan.

Resah, pergilah...
sejenak izinkan aku istirah.


_________________________________
Surya Subhan or Bang Aang, 26 Oktober 2010 PUISI

Si Bodoh Disinggasana Palsu

terseok bersimbah luka
lemah tak berdaya
sedang lidah pedangmu
menghujam menembus hati.

Akupun mengenalmu

kini aku mengenalmu
setelah berpuluh tahun tersesat
menapaki jalan berkelok
hitam berlumpur
dan semak beronak.

Senin, 28 Januari 2013

Janjiku Pada Hujan



aku tau kau marah
karena kami telah mengambil tempatmu berdiam
tapi kami tak punya pilihan,
kamipun harus punya tempat berdiam.

Kalian Berdua Jadilah Sahabat Kami



ada senyum matahari kini
garang dan sangat jumawa
sementara awan hitam

Cantika, maafkan aku


hampir jatuh tangisku ketika melihatmu datang
tapi tidak, aku tak boleh menaruh rasa iba sedikit jua
aku harus tetap kukuh menyulut api kebencian ini
jika perlu hingga nyawa ini mencerai raga.

Sebuah Koreksi



padahal sedikit basa-basi sudah cukup buat kami. tapi kamu sama sekali tak berniat memberikan sejumput basa-basi itu. kamu berkaca pada cermin biru hingga kamu merasa lebih mulia daripada kami. kamu berdiri terlalu tinggi hingga melebihi matahari. kamu merasa bahwa kami harus menyapamu setiap kali kamu datang sedang kamu merasa tak harus menjawab sapa kami. entah apa yang kamu fikirkan dalam pertemanan ini hingga seenaknya kamu acuhkan kami. Apakah kehormatanmu, kemuliaanmu, popularitasmu, atau semua kebaikan yang ada padamu akan hilang, atau tercemar, atau rusak, atau berkurang nilainya bilamana kamu sedikit berbasa-basi dgn kami?
kami sangat menjunjung tinggi rasa persahabatan ini dan senantiasa melakukan sesuatu yang mungkin akan membuat kamu senang. tapi apa yang sudah kamu lakukan kepada kami selama ini. apakah etika bersahabat hanya diperuntukkan bagi orang-orang rendah seperti kami, sementara kamu tidak perlu melakukannya? benarkah kami ini orang-orang rendah seperti anggapanmu? berfikirlah bahwa bukan kamu saja yang memiliki perasaan tapi kami siburuk rupa dan orang-orang rendah juga punya seperti yang kamu punya.

Benciku Kepadamu

betapa benci ini tak pernah surut
bukan karena kau telah mengambil sesuatu dariku
atau karena kau mengusik kenyamananku
tapi benciku karena kau tak pernah menaruh sedikit rasa hormat kepadaku.