Sabtu, 02 Februari 2013

Bumi dan Rerumputan




hujan terpelanting di atas bumi licin menggelinding
menindih debu pengap yang sejak lama bermalas-malas berbaring
berdesah mendesah menghapus risau alam
yang lelah bertarung dengan terik yang mencabik-cabik
meregang hembuskan lenguh kerontang dan kering

datangmu dengan nyanyian tapi kadang tersedu lirih
meneteskan pelahan air hujan bagai bulir air mata gadis perawan
hingga bumi ini merintih lirih menantimu jatuhkan hujan
karena ia tercekik kehausan dan sekarat oleh debu-debu beterbangan

bumi dan rerumputan telah lama mendendam rindu padamu
dan hendak ia tumpahkan risau dan rindunya bilamana kau datang
rindu sehari dari penantian yang panjang terentang

_____________________________________________
Surya Subhan or Bang Aang, Sei Keruh, 16 Januari 1988PUISI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.