Senin, 11 Februari 2013

Pekik


Malam pekat
hambar dan tawar
Sepi menyatu dikabut
Lekat didedaunan


Kuterobos malam
Hitam kelam
Terantuk kerikil tajam
Tanpa kata
Tanpa doa
Kupijak kedinginan

Aku dan suaraku telah sampai dipuncak malam
Membahana memecah langit
Mengisi sepi dan mengusir kabut
Tapi jawaban tetap tak kutemukan

Ketika sedetik lagi malam berakhir
Kutemukan sesuatu dalam pengembaraan
Pekik dan jeritku terjawab
Engkau ada disekitarku
Menyinari wajah hitamku
Seketika suaraku kelu

______________________________________________
Surya Subhan or Bang Aang – Sei Keruh, 18 Oktober 1987PUISI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.