kuanggap kau api yang menyala dan terus berkobar
membakar semangatku untuk berdiri dan melangkah tegar
tapi kau juga adalah embun yang memberiku kekuatan
untuk bangkit tinggalkan padang gersang tandus kerontang
berjalan kearahmu adalah liku yang melelahkan, menyedihkan
tetes duka mengukir jejak sebuah perjalanan
tinggal sedepa langkah ini tapi terasa tak kuasa lanjutkan
tirani tradisi megah rapat menghadang
dan kau ada disana menangis, memimpikan kebebasan
kau adalah lukisan indahku
kau juga gambaran citaku
kau adalah anganku nyata jauh diatas mega
yang tak mudah kudekati, terlampau jauh untuk kugapai
dan mustahil dapat kurengkuh.
__________________________________________
Surya Subhan or Bang Aang - Jakarta, 19 Juli 1988
PUISI
membakar semangatku untuk berdiri dan melangkah tegar
tapi kau juga adalah embun yang memberiku kekuatan
untuk bangkit tinggalkan padang gersang tandus kerontang
berjalan kearahmu adalah liku yang melelahkan, menyedihkan
tetes duka mengukir jejak sebuah perjalanan
tinggal sedepa langkah ini tapi terasa tak kuasa lanjutkan
tirani tradisi megah rapat menghadang
dan kau ada disana menangis, memimpikan kebebasan
kau adalah lukisan indahku
kau juga gambaran citaku
kau adalah anganku nyata jauh diatas mega
yang tak mudah kudekati, terlampau jauh untuk kugapai
dan mustahil dapat kurengkuh.
__________________________________________
Surya Subhan or Bang Aang - Jakarta, 19 Juli 1988
PUISI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.