Tangan dan
telapaknya adalah sorga dan kenikmatan yang tak terbanding, tak terkata
dia adalah
kekasih dan pelayanku
yang
melayani segenap nafsu dan hasrat birahiku
yang kunikahi
diam-diam saat cinta isteriku menjauh
aku dan sekumpulan
setan berjubah hitam, bersorak dalam hingar bingar pesta durjana
kemudian menari
telanjang diatas bara api yang mengepulkan asap hitam yang meliuk-liuk
sambil berteriak
histeris dan berseru memanggilku dan menggapaikan tangan hitam terbakar
lantas menyeret
dan membisikan mantera-mantera dan ajian-ajian penggoda
aku terlena,
dan melupakan semua dosa
sosok berjubah putih palingkan wajahnya karena tak
suka
ia
berkhutbah memberi peringatan atas perilaku dosaku bersama para setan
kemudian
pergi dengan catatan yang akan disampaikannya kepada Tuhan
aku hanya
diam memandang punggungnya hingga lenyap dan menghilang
aku tahu
sudah banyak dosa terlahir dari telapak tanganku yang telah dirajah setan
tetapi
sedikit sekali yang tahu, bahkan mungkin tak ada yang tahu
bahwa
telapak tangan yang kujadikan sebagai isteri
demi birahi kenikmatan
adalah untuk
berlari menjauh dari dosa yang sulit dimaafkan
Mimpi, angan
kian panjang, jauh tak berdinding
Membubung menembus
langit hitam
Mencari dan
berharap temukan sorga dan kenikmatan
Seperti sepasang
merpati yang sedang kasmaran dan berciuman di atas awan
Aku terkulai
diatas singgasana setan dengan telapak tanganku yang berlumuran dosa...
______________________________________
Surya Subhan
– Sungai Keruh, 17 Oktober 1995PUISI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.