Kamis, 28 Februari 2013

Dendam Yang Tak Pernah Hancur


Silakan lalu jangan toleh aku
Aku tak akan menyapa  atau menghentikan langkahmu
Aku hanya pelepah yang hanyut terbawa air yang mengalir
Dan tersangkut pada jaring yang terbentang menjerat


Aku telah mabuk terombang ambing  gelombang bawah air
Meminum racun yang menetes menyatu membuih
Sekarat separuh maut merenggut
Menjerit mendekap hati tertikam sakit

Bukan dosamu jika kau mengalir lalu
Dan biarkan aku terperangkap didasar karang mencabik
Tapi karena bodohku yang tak mampu menyelam
Dan melihat pasir berlumpur didasar gelombang mendebur

Mungkin ini jalanku menuju mati
Setelah seteguk air kuminum meracun hati
Hasrat mendamba rumput hijau tepian
Hanya mimpi yang karam digulung gelombang sekilas datang

Jika hidupku lama berlanjut
Akan kurajut kenangan masai dan kusut
agar kuingat setiap malam dan siang
betapa hati tercabik  perih tercincang

tapi jikaku mati terkubur oleh gelombang mendebur
dendamku tak pernah hancur meski jasad terbenam dipasir berlumpur
______________________________________________
Surya Subhan or Bang Aang – Kota Tangerang, 01 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.