Berkobar api
menyala
meliuk bagai
tarian tangan-tangan merah penghuni neraka
mengurung menebar
panas menjalar
mengobar murka
jingga merona
Tak setapakpun
tempat kuberpijak
semua habis
dilahap api panas beringas
melampaui
dinding tinggi yang kubangun sebagai pembatas
lalu luluhkan
tonggak-tonggak dan leburkan perisai emas
semua yang
ada kini kering mengejang, meregang dan gugur pelahan
dan hujan cuma
harapan
dan kasih cuma
hayalan
dan cinta cuma
impian
dan
sekali-kali tak pernah ada dan nyata
kini kuhirup
panas bahkan harus kureguk lahar neraka
sedang aku dahaga
dibawah payung matahari yang hanya sejengkal dari kepala
menggelepar tak kuasa menahan panas yang mengoyak-ngoyak
sukma
hanguskan
semua yang aku punya
wahai...
aku lelah
tak dapatkah
aku istirah?
___________________________________________________
Surya Subhan
or Bang Aang - Sungai Keruh, 08 November 1989.PUISI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.