semua pintu sudah rapat terkatup
dan seribu asa telah mati binasa
dan penggalan doa memantul lepas dari ijabah
tak ada lagi yang dapat kuarah
kecuali memutar balik arah
rindu ini tak lagi berwadah
cinta ini tak lagi hijau bertunas
kasih ini tak lagi miliki asih
semua sekarat dan lirih merintih
tinggallah hati yang luka menganga
perih tak terperi
harapan yang berkeping-keping pecah
torehkan duka dan perih linang air mata
aku hanya bisa berdiri mematung rapuh
diatas kaki yang goyah dan jiwa gelisah rusuh
dalam raga rapuh yang kehilangan ruh
menatap awan hitam beriring menggelinding gemuruh
jemariku tak mampu menulis
untuk bertutur kisah kita ketika itu
sebab nyawaku telah putus
terbenam bersama cintaku pupus.
_____________________________________
Surya Subhan, Jakarta, 20 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.