Minggu, 07 April 2013

Sesalku Bagai Pedang




Aku ditengah pesawangan senyap kesepian
Berdiri sendirian tanpa bisa melangkah kedinginan
Arahku hilang digulung awan bergumpal menutup pandang
Tangisku tertahan gundah melintangi dadaku dendam


Sesalku melambung melampaui tangga-tangga langit
Tangis kering terisak hening
tak berdaya mengurai lara
Derita yang lahir dari balik kekejaman dan kesombongan jiwa
Menyiksa diri, lukai hati merintih menjerit

Aku yang memintamu pergi kini mati dalam sepi
Beku dalam kedinginan hati yang kian mengeras
Binasa dalam kesombongan jiwa yang tinggi perkasa
Dan lumat dalam keheningan nyanyian dingin angin kembara

Bayanganmu sudah tak nampak
Jejakmu hilang tertimbun debu dan hanyut terbawa linang air mata
Isakmu menyatu dengan deru angin dan jerit hujan alam raya
Dan dosa menyambarku seperti halilintar yang mengoyak-ngoyak

Sesal ini bagai pedang tajam
Menusuk menoreh menghujam
Membunuh kesombongan
______________________________________
Surya Subhan, Jakarta, 08 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.