Dingin mengecup lembut
Membangunkan
gelisah yang lama terlelap
Lidah lidah
api tak sanggup memberi hangat
Mengecil bahkan kemudian padam sekarat
Barapun tak
bersisa seperti tertindih basah
Asap putih pembakaran
meliuk mendaki kegelapan
Berselingkuh
gaduh dengan angin dibalik tirai hitam
Campakkan aku
ditengah hitam malam kedinginan
Awan hitam berkawan
dingin dan kelam menggandeng malam
Mengurungku dalam
nyanyi penuh ratapan
Membujuk sedihku
agar luluh dalam tangis dan isakan
Dan memohon
bersama agar siang tak pernah datang….
Aku tak
hendak larut bersama nyanyian malam
Harapan yang
terkoyak oleh kejamnya perselingkuhan
Masih akan
kurajut dan dan tetap kugenggam
Untuk cinta
lain yang memintaku datang
Menyulam kasih
asa benderang…
___________________________________
Surya Subhan
- Jakarta, 29 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.