Jalan ini seperti buntu dan berakhir
tak nampak lagi jalan lurus yang harus kuambil
Entah karena kabut yang tebal atau hati ini yang bebal
Langkahku terhenti dipersimpangan jalan berkabut tebal
Entah jurang,
entah hutan,
entah padang,
entah lautan,
Tak dapat kupastikan karena aku tak mampu memandang
asap putih tebal memenggal pandang
Tak ada bebunyian yang dapat kudengar
Sepi…
Lengang….
Hanya deru nafasku sendiri
Yang mengisi alam ini….
Aku tersesat ditempat yang lengang
Berjalan tanpa bisa memandang
Dalam samar dan putih alam yang sebenarnya kelam
Yang menyembunyikan matahari dan bulan
Semua petunjuk yang dulu kugenggam
Terjatuh dan hilang oleh asap yang menelan pandang
Mengaburkan langkah
Hampa tanpa tujuan…
Terik ini lebih dari panggangan matahari
silau merobek mata yang coba menatap
hingga aku terpejam dalam langkah tak terarah
menjauh tinggalkan semua meski
hati lelah
Entah berapa jauh aku tersesat dikekosongan
Yang jelas aku ingin kembali
Meniti hari dengan segala kaji
Dengan kasih dan cinta illahi…
_________________________________
Surya Subhan – Jakarta, 30 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentarmu dengan bahasa yang cantik dan santun agar jalinan pertemanan dan persahabatan antar kita semakin kukuh. Komentar yang cantik dan santun adalah pencitraan diri anda pada semua orang, dan itu penting. Terima kasih.